Sesekali, aku ingin mengintip Surga
Seperti apa kegembiraan yang tersirat didalamnya?
Tubuh yang hina ini mencoba menembus perbatasan antara Neraka dan Surga
Kubuka gerbang kokoh itu, dan yang kulihat adalah ruang kosong dengan satu pintu emas di ujung lainnya.
Masih di dalam tubuh hina ini aku berjalan
Aku berpijak pada lantai-lantai yang tak beralas
Lingkup ini sedikit memaksaku untuk menarik nafas lebih dalam
Semakin jauh aku berjalan, semakin ringkuh tubuh ini menembus dimensi pertautan
Sampai ku di tengah perjalanan
Dimana hati ini mulai menarik segala ambisi yang tadinya menelan seluruh aku
Sayap hitamku koyak,
Aku bahkan tidak ingat, sejak kapan aku menjadi sehancur ini dalam wujud hinaku?
Sejauh yang kuingat, aku disana karena mimpi
Badan ini gontai
Detik berikutnya sayap ini patah keduanya
Namun aku masih dalam perangaiku dari dunia kegelapan
Kesakitan ini sungguh luar biasa...
Aku tidak ingat,
Apa yang membuatku bermimpi ingin mengunjungi Surga
Namun yang kutahu,
Sesuatu menungguku disana
Aku hampir musnah dalam kegalauanku
Namun entah mengapa, ini terlalu dini untuk terakhiri
Dengan wujud setetengah abadi aku melanjutkan perjalanan ini
Selangkah demi selangkah, perih pun kian menjadi
Tubuh ini perlahan-lahan koyak
Wujud ini jatuh satu demi satu
Aku mengerang
Aku kesakitan
Aku menutup mata
Dan seketika ku tersadar
Aku telanjang...
Namun pintu itu tak lagi jauh...
Dan aku tak lagi peduli mau seperti apa wujudku nanti...
Aku hanya ingin berlari
Aku hanya ingin menjemput mimpi....
Dan sesampaiku disana
Aku melihat yang tercinta tersenyum sambil berkata...
“Aku tahu kau kan datang untukku”
Dan dia lah Surgaku...