Tuesday, April 8, 2008

Fenomena Sang Bulan

Denting dari hausnya perih kembali berkelana
Kini ungu violet menjadi perspektif atas hidupnya
Entah karena ricuh, entah karena kosong
Badai kembali meronta dalam kamuflase semilir angin

Potret dari sebuah realita yang bergejolak dalam semu
Penat yang telah lama terlelap hingga lupa untuk menjemput kesurutannya
Dia yang ditampar dengan kutuk
Dia pula yang akan mereda dalam kalut

Malam ini biarkan bulan mendapati dirinya...

Dan biarkan malam menelan sinarnya....

Biarkan paradigma menguasai benaknya...

Dan biarkan mereka merasuk hingga ke pelupuk jiwa...

Karena bulan adalah malam..
Dan hanya dengan malam bulan pun melebarkan sayapnya...