Friday, November 5, 2010

Stay Alive

Hey you who are falling into a nerve
You who are hiding behind your fragile shield
Get out from your pressures
Show to the world about who really you are
Go run for the wideness
Spread your perspectives about how the real life is

The existence of this sorrow is only there for completing the temptation of your life
It's only there for verifying the limits of your weak and strong
It reminds your faith towards to how real you are

Hey you, who are escape from the time
Come back from the every seconds of your past
'Cus past just let you still
'Cus past never brings you to nowhere but sealed

Jump out from that space
Knock the wall of your golden heart
Give the optimistic into your blurry mind
Let the universe whispered
Let the ONE whose own the authority of life work on HIS way
Let your spirit grow below the wisdom of your soul
And make your life even better from time to time
'Cus life is just too beautiful to be complicated
And you are too early to be defeated by its charm

Friday, May 7, 2010

Sisi Jiwa yang Tak Pernah Pupus

Merana ku di penghujung akal ku
Lemah tak diasah dan seketika hilang tak berbisik
Sunyi ini menyenandungkan perih
Perih akan jiwa yg terlupa

Sebuah tokoh yang hidup tanpa peran
Sebuah jiwa yang limbung dan tak mapan

Jiwa yang rindu akan warna langit
Jiwa yang rindu akan warna hidup

Gemerisik sajak sesekali membangunkan benak
Tak banyak namun mampu membuatnya berlongitudinal dalam akal

Ini adalah seni yg gigih
Ini adalah yang terlupa
Kemonotonan sekalipun tak mampu membunuh insting seorang penyair

Sekalipun ia ingin...

Sebuah peranan jiwa kembali bangkit dibalik asanya yg bergejolak
Sekali lagi dia berdiri sebagai pribadi teguh yg merdeka
Tak dapat lenyap dan dilenyapkan
Dia masih disana menghantui hidupku

Menghantui setiap masaku..

Selamat datang wahai penyair...

Selamat berdiam di dalam sisi hidupku yang lain...

Saturday, February 20, 2010

Yang Tertinggal di Sudut Hati

Sebuah bintara atas nama masa lalu datang berbaris menyusuri sel-sel otakku
Kepenatan itu kian menjadi
Susah senang
Namun susah lebih mendominasi keterpurukan hati

Setapak yang tercipta dari jejak-jejak kepedihan
Alang-alang yang menjadi pemanis dari pemandangan sore itu
Penelusuran ini menguak kembali tambang hati yg telah pupus
Pupus dari keberadaan mereka yg pernah ada di jendela asa ku

Mereka yg selalu menjadi prioritas
Mereka yg selalu jadi alasan
Ini itu
Namun semua hanyalah bohong besar

Aku tertipu
Aku karam
Aku terlarut
Aku tertinggal

Dan hanya aku

Bohong besar tetap menjadi bohong besar
Dan aku tetap dalam kebodohan

Itu yg membedakan aku dari mereka

Mereka adalah bohong besar
Dan aku adalah sang bodoh yg hidup di dalam kebohongan besar

Pribadi ini memakan seluruh karakterku
Aku limbung, ling lung

Hati ini seketika dingin, kaku
Kobaran hati kecilku tak lagi sehangat yg dulu
Jeritan hatiku menggema dan menggaung
Semakin membesar menyorakkan kepenatan hatiku

Aku lelah
Lelah menjadi lara
Lelah menjadi senyum
Aku lelah menjadi lemah dan kuat
Karna itu bukan untukku

Dan semua itu menjadi cukup

Aku telah memenangkan suara hatiku
Aku meneriakkan kebebasanku
Aku berada di puncak dimana seharusnya aku memenangkan tempatku

Namun peluh dari lautan kepenatan itu masih melekat
Entah dimana
Mereka masih menyeringai menggapai-gapai
Dan mereka takkan lelah untuk terus menggapai kaki dari keteguhan hatiku