Thursday, December 15, 2011

Bitter-Sweet

The signs of life yet prove any reason to me
The reason for living and be depending
Something was holding me back
The pain of a past and fear for a last

All stuck in the middle of the solitude


These dreams keep haunted me
The fact that no one cares,
Fact that I could not even convince myself
To be able to stand upon my desires


Today, time is never compromising its seconds to run slower
Sun rose, the day gone, I torn....


For all of the futility, for all of the wasted
For all of the bitterness and love

Let me be the one who may stand above the sky from the abysses of my life

Indonesian Translation:

Tanda-tanda kehidupan belum membuktikan alasan bagiku
Alasan untuk tinggal, dan tergantung
Sesuatu masih menahanku di belakang
Rasa sakit dari masa lalu dan ketakutan pada akhirnya

Semua terjebak di tengah-tengah kesendiriannya

 
Mimpi-mimpi ini terus menghantuiku
Fakta bahwa tak seorang pun peduli,
Bahkan aku tidak bisa meyakinkan diriku
Untuk bisa berdiri di atas keinginanku

Hari ini, waktu tidak pernah berkompromi dengan detiknya untuk berjalan lebih lambat
Matahari naik, hari pergi, aku robek...


Untuk semua kesia-siaan, untuk semua yang terbuang
Untuk semua kepahitan dan cinta

Biarkan aku menjadi orang yang dapat berdiri mengatasi langit dari jurang-jurang kehidupanku

Tuesday, May 31, 2011

For My Leaving Friend


We are here not because our duty to be here
We are here not because Esha said so
We are here not because we are chasing another day for another hustle
We are here because we are meant to be together

So many things that we have been through
So many laughs, so many tears
So many stories that have been created behind it
Not only because of the happiness but sorrow though made us

We believe a friendship will never be measured
We believe our togetherness will never be shifted
We believe even though your presence will not be any longer here
We positively believe that our prayers will always overshadow you and lingered

Chase your dream our dearest friend
Pursue your life, love, and your challenge to be a real human
We are here, not too far nor too close
Whenever you recalling the moments remember us while we are singing those silly songs

*Esha: The name of our Vise principal at school :p

NB: For my dearest friend Novi who is exploring her new world ^^

Friday, May 27, 2011

Propaganda Wanita yang Berteriak Dalam Ilusi

Suatu dominasi peran yang hiperbolik
Suatu skenario hidup yang terlalu bertele
Hidup di negeri khayangan adalah nyata dari mimpimu
Sempurna adalah matamu dan mulutmu
Logikamu pun terlalu lelah untuk mengintip

Acuh adalah kuatmu,
Menjadi benar adalah tujuanmu
Hidupmu terlalu maju, prinsipmu terlalu kaku
Tertatih setengah napas, berjalan setengah terseok
Ketika ku terjatuh, tertinggal, akankah kau di sana meraihku?

Kau bilang hubungan ini ibarat lomba lari
Benakku mencerna lebih hebat dari lambungku
Berusaha menemukan sisi terbaik dari fundamental buah akalmu

Kau bilang kau kan bertelut
Ketika aku dapat tersungkur
Mencoba untuk lebih realistis, apa tujuan dari semua ini?

Kau ingin aku menjadi siapa?
Kau ingin aku seperti apa?
Aku ini siapa?
Aku ini apa?

Dapatkah kau mengerti ketika hati ini terlanjur kalut dengan beribu kemelut?
Dapatkah kau berempati, ketika etika tak lagi sejalan denganmu dan raga ini terlalu lelah?
Dapatkah kau menautkan aku sedikit saja dalam benakmu yang begitu pelik dengan kasih?

Kamu adalah duniaku
Kamu yang membentuk setiap semesta yang pernah tercipta dalam hidupku
Kamu yang aku mau

Namun.....

Cukup kah seorang aku untukmu?
Dan.... Bilakah aku menjadi duniamu?
Kau hanya diam dan mengunci mulut, akal, terlebih hatimu
Aku termangu

Hey... Lihat aku...

Aku masih di sini...

Aku hanyalah wanitamu yang berkutat dalam ilusi...

Tuesday, January 4, 2011

Buku Jiwa Bagi Para Penyentuh Kehidupan

Seseorang melangkahkan kakinya kepada lembaran-lembaran kisah hidupnya
Lembaran-lembaran yang sudah lama tidak dihuninya
Ia berjalan mundur dan terhenti pada sebuah bab yang menceritakan tentang sebuah ruang yang usang
Ruang itu berdiri atas nama memori dan luka

Sebuah diorama yang dimainkan oleh bayang
Sebuah cerita yang tidak dimulai dengan awal maupun akhir
Mereka sudah disana dengan berbagai latar dan berbagai spektrum cahaya yang bernama kelabu
Pemandangan itu beku, pemandangan itu bisu, dan yang dirasakan adalah pilu,

Mereka dengan tangan-tangan yang terulur terlalu tinggi tak mampu menjangkaunya
Mereka dengan eksistesi diri namun buta, tak mampu melihat pun merasakan
Mereka disana hanya menjadi figure penggembira tanpa mengerti esensi dari sebuah pelipur lara

Dan seseorang kembali meneruskan perjalanannya terhadap labirin waktu

Kali ini seseorang terjerat pada lembar kisah dengan jelujur akar yang mengitarinya
Akar itu berbentuk hati dan ronanya menorehkan hangat namun sesekali melolongkan getir
Bab itu bercerita tentang sebuah pohon tua berbuah cinta
Buah cinta yang mengandung kompleksitas, pencarian, dan tambatan

Dan buah cinta pun menguak kembali kisahnya kepada seseorang…

Mereka yang bersembunyi dibalik perangai mereka yang semu pernah mengukir namanya di bahumu
Mereka yang pernah menawarkan hati dan jiwa, bertekuk lutut dan mencium tanganmu
Mereka yang terlalu banyak bermain dengan api pernah luruh dan mencari keberadaanmu
Namun cinta yang kau cari masih belum mampu menutup bagian dari kisah ini.

Dan buah cinta menghantarkan seseorang kepada lembar cahaya yang telah menantinya di penghujung buku
Bab ini bercerita tentang Rumah tua dengan hamparan bunga yang luas
Rumah yang mengatas namakan estetika, keteduhan, dan kelapangan

Sebuah rumah yang menghadirkan kelegaan, kelapangan dan harmoni
Di rumah itu Ia bertelut, di rumah itu ia lepaskan segala kemelut
Sekian lama ia mencari dan berkelana
Tak didapati di mana, namun di hati

Setiap sketsa yang dilalui seseorang pun tak luput dari keberadaan individu lain
Ruang usang, pohon cinta, dan rumah tua

Mereka yang terliku dan terlibat di dalam setiap kisah dari sekat kehidupan
Mereka yang merangkak bersama dan hadir dari berbagai sudut yang tak berbatas
Mereka yang seketika mengisi keping-keping jelaga dan yang pernah menjadi jelaga

Mereka adalah bingkisan yang sempurna bagi jiwa-jiwa yang tak sempurna
Bukan sebagai pelengkap, bukan juga sebagai penggembira
Namun sebagai bagian utama dari kisah penyentuh kehidupan