Katamu ada rindu ketika aku berdiam dalam relungmu
Katamu ada yang abadi ketika kita berlari dalam pencarian jati diri
Selembar kertas nyanyian jiwamu
Ketika yang kuyakini benar adamu
Pelantun gundah katamu
Pengusir sepi ungkapmu
Katamu dunia kita satu
Katamu kitalah masa depan dan masa lalu
Kamuflase yang akhirnya terkuak santun oleh heningmu
Katamu yang terampas oleh realita dan tak terealisasi karna waktu
Katamu yang berujung pada ketiadaan dan memalingkan muka jauh dari bayangku
Kini kita hanyalah usang
Layaknya debu yang berdesir di atas album tua
Semudah itu kau lupa
Lupa akan siapa kamu, siapa aku
Lupa akan siapa ratu di masa lalu
Dan kini tahta hanya milikmu dan duniamu
Bila waktu bersedia berjibaku untukku
Dan memutar kembali rodanya yang lapuk dan tua ke masa itu
Kan kuraih visi di mana aku berdiri dan menatap saat ini
*PS: Untuk seseorang yang sudah move on dan melupakan masa lalu.
Surabaya, 14 september 2012
Katamu ada yang abadi ketika kita berlari dalam pencarian jati diri
Selembar kertas nyanyian jiwamu
Ketika yang kuyakini benar adamu
Pelantun gundah katamu
Pengusir sepi ungkapmu
Katamu dunia kita satu
Katamu kitalah masa depan dan masa lalu
Kamuflase yang akhirnya terkuak santun oleh heningmu
Katamu yang terampas oleh realita dan tak terealisasi karna waktu
Katamu yang berujung pada ketiadaan dan memalingkan muka jauh dari bayangku
Kini kita hanyalah usang
Layaknya debu yang berdesir di atas album tua
Semudah itu kau lupa
Lupa akan siapa kamu, siapa aku
Lupa akan siapa ratu di masa lalu
Dan kini tahta hanya milikmu dan duniamu
Bila waktu bersedia berjibaku untukku
Dan memutar kembali rodanya yang lapuk dan tua ke masa itu
Kan kuraih visi di mana aku berdiri dan menatap saat ini
*PS: Untuk seseorang yang sudah move on dan melupakan masa lalu.
Surabaya, 14 september 2012