Thursday, September 4, 2008

Ketika Berjelaga

Keheningan ini sedikit mengusik jiwa yang tertunda
Sebuah kerinduan yang tertata kembali atas masa lalu
Sebuah pinta yang terkubur oleh sekat-sekat kehidupan
Kini sang pemeran utama kembali menjejakkan benak yang telah lama dingin

Hidup yang terlanjur berjelaga
Terlanjur menganga dalam serpihan raga yang utuh

Mungkin ini rasa...

Rasa yang bersembunyi dibalik ragu...

Ragu untuk menjadi siapa...

Sekali lagi lautan sunyi membahana...
Membahana kepada jiwa yang rabun
Membahana kepada sukma yang tuli

Sesosok objek penderita menjadi alasan atas berdirinya ketimpangan ini

Namun ia bahagia...
Ia bahagia dalam persembunyiannya yang pelik

Ia bahagia dalam keambiguan hati...

Dan semua telah menjadi setara....

Selaras...

Tanpa ketimpangan...

Tanpa kehilangan...

1 comment:

  1. seeep dah puisinya.. terus berkarya aja nih...

    oh iya kamu ada facebook yah. http://www.facebook.com/people/Yannie_Widjanarko/536309864

    ntar gue add :d

    ekohm

    ReplyDelete