Tuesday, January 4, 2011

Buku Jiwa Bagi Para Penyentuh Kehidupan

Seseorang melangkahkan kakinya kepada lembaran-lembaran kisah hidupnya
Lembaran-lembaran yang sudah lama tidak dihuninya
Ia berjalan mundur dan terhenti pada sebuah bab yang menceritakan tentang sebuah ruang yang usang
Ruang itu berdiri atas nama memori dan luka

Sebuah diorama yang dimainkan oleh bayang
Sebuah cerita yang tidak dimulai dengan awal maupun akhir
Mereka sudah disana dengan berbagai latar dan berbagai spektrum cahaya yang bernama kelabu
Pemandangan itu beku, pemandangan itu bisu, dan yang dirasakan adalah pilu,

Mereka dengan tangan-tangan yang terulur terlalu tinggi tak mampu menjangkaunya
Mereka dengan eksistesi diri namun buta, tak mampu melihat pun merasakan
Mereka disana hanya menjadi figure penggembira tanpa mengerti esensi dari sebuah pelipur lara

Dan seseorang kembali meneruskan perjalanannya terhadap labirin waktu

Kali ini seseorang terjerat pada lembar kisah dengan jelujur akar yang mengitarinya
Akar itu berbentuk hati dan ronanya menorehkan hangat namun sesekali melolongkan getir
Bab itu bercerita tentang sebuah pohon tua berbuah cinta
Buah cinta yang mengandung kompleksitas, pencarian, dan tambatan

Dan buah cinta pun menguak kembali kisahnya kepada seseorang…

Mereka yang bersembunyi dibalik perangai mereka yang semu pernah mengukir namanya di bahumu
Mereka yang pernah menawarkan hati dan jiwa, bertekuk lutut dan mencium tanganmu
Mereka yang terlalu banyak bermain dengan api pernah luruh dan mencari keberadaanmu
Namun cinta yang kau cari masih belum mampu menutup bagian dari kisah ini.

Dan buah cinta menghantarkan seseorang kepada lembar cahaya yang telah menantinya di penghujung buku
Bab ini bercerita tentang Rumah tua dengan hamparan bunga yang luas
Rumah yang mengatas namakan estetika, keteduhan, dan kelapangan

Sebuah rumah yang menghadirkan kelegaan, kelapangan dan harmoni
Di rumah itu Ia bertelut, di rumah itu ia lepaskan segala kemelut
Sekian lama ia mencari dan berkelana
Tak didapati di mana, namun di hati

Setiap sketsa yang dilalui seseorang pun tak luput dari keberadaan individu lain
Ruang usang, pohon cinta, dan rumah tua

Mereka yang terliku dan terlibat di dalam setiap kisah dari sekat kehidupan
Mereka yang merangkak bersama dan hadir dari berbagai sudut yang tak berbatas
Mereka yang seketika mengisi keping-keping jelaga dan yang pernah menjadi jelaga

Mereka adalah bingkisan yang sempurna bagi jiwa-jiwa yang tak sempurna
Bukan sebagai pelengkap, bukan juga sebagai penggembira
Namun sebagai bagian utama dari kisah penyentuh kehidupan

1 comment:

  1. Lama tidak meninggalkan jejak
    Cinta, ?

    Hehe.. apa kabar Yannie ?

    ekohm abiyasa

    ReplyDelete