Nostalgia beresonasi di balik tirai kenangan
Kisah membawa cinta untuk kembali hidup
Kau mempertanyakan rasa yang pernah berdiam
Kau bertanya seakan bingung dengan rasa mu sendiri
Berjalan pada sesal lama mu
Apa yang ada dalam benakmu?
Apa yang sedang terjadi?
Kau memutar sang waktu dan mengejar yang kusebut hantu masa lalu
Aku melihat bocah lelaki itu di dalam mu
Tersesat di balik punggung cermin-cermin semu
Kau melewatkan masa ketika itu adalah waktu mu
Kau ingin menggenggam kembali, namun seketika terlepas, menari, menjauh
Bermain di atas lidah api, apa yang kau coba lakukan?
Aku terhuni, tak ada ruang untuk nama mu
Kau mencubit hatiku di saat terakhir, dan meninggalkan memar
Kau datang kembali, kali ini dengan isyarat yang semakin melekat
Wahai peri cinta yang nakal, ayolah!
Ada apa denganmu!?
Berserapah dalam sekulum senyum
Tersadar, aku masih berdiri di bawah bayang mu
Note: Indonesian version of "The Boy Within You" poem.
Kisah membawa cinta untuk kembali hidup
Kau mempertanyakan rasa yang pernah berdiam
Kau bertanya seakan bingung dengan rasa mu sendiri
Berjalan pada sesal lama mu
Apa yang ada dalam benakmu?
Apa yang sedang terjadi?
Kau memutar sang waktu dan mengejar yang kusebut hantu masa lalu
Aku melihat bocah lelaki itu di dalam mu
Tersesat di balik punggung cermin-cermin semu
Kau melewatkan masa ketika itu adalah waktu mu
Kau ingin menggenggam kembali, namun seketika terlepas, menari, menjauh
Bermain di atas lidah api, apa yang kau coba lakukan?
Aku terhuni, tak ada ruang untuk nama mu
Kau mencubit hatiku di saat terakhir, dan meninggalkan memar
Kau datang kembali, kali ini dengan isyarat yang semakin melekat
Wahai peri cinta yang nakal, ayolah!
Ada apa denganmu!?
Berserapah dalam sekulum senyum
Tersadar, aku masih berdiri di bawah bayang mu
Note: Indonesian version of "The Boy Within You" poem.
No comments:
Post a Comment