Tuesday, December 25, 2007

Ketika Jiwa Lelah Bermain Dengan Lara

Setiap jejak langkah yang bergulir seiring dengan jalannya waktu
Menghantarkanku ke dunia yang semakin tak ku tahu
Di mana begitu banyak keanehan, begitu pekat keterasingan

Mereka yang berbicara dengan manisnya kata
Mereka yang bersembunyi di balik indahnya lara
Mereka yang menghujam perih yang selama ini rentah di belantara
Tragisnya, mereka pula yang menjadi peri di dunia fana

Segala sketsa perihal kebahagiaan membelah tabir kehidupan
Akankah benar bahagia?

Aku menyanyikan amarahku..
Aku menari di atas kegundahanku...
Aku berjalan di batas sadarku
Dan aku melihat dunia dengan tawa kecil mengihasi dukaku...

Suatu fatamorgana yang diatur sedemikian peliknya

Suatu mahakarya yang tiada duanya...

Kenapa tidak kita jadikan saja ini sebagai cerita sedih suatu panggung boneka?

Terdengar begitu komersil untuk dipertontonkan..

Jiwa yang terlunta...

Siapa yang terluka...

Akankah Kau berhenti bermain Tuhan?

4 comments:

  1. jangan lagi kau berkeluh,
    mengapa Tuhan menempatkan kau disini
    tempat yang enggan disembuhkan,
    yang menikam suara hatinya sendiri
    setiap energi yang kau habiskan mengucur bisu
    kemudian bertanya meraung...
    mengapa tak ada..
    tak ada yang berubah.

    ReplyDelete
  2. " Aku Bosan "

    Aku bercerita pd kawanku,
    dia cuma menggeleng dan mengangguk,
    seperti kambing congek mengunyah rumput
    Aku teruskan bercerita pada saudara-saudaraku,
    tapi yang ku dengar seperti gemericik gerimis,
    aku pun tak mengerti...
    Kemudian aku bercerita pada mu,
    dan kau hanya terdiam seperti batu
    Sementara aku masih ingin bercerita,
    tapi aku bingung pada siapa lagi...
    Bolehkah aku bercerita pada Tuhan...?

    ReplyDelete
  3. nyanyian sebuah lagu

    nikmati keterasingan
    memandang angin malam berlepasan dalam kebimbangan
    inilah dengusan malam suarasuara angin diantara luka
    entah luka apa ?
    darah membeku serupa es balok kekalkan penderitaan biarlah ...

    datang keajaiban yang akhirnya ku lepaskan semua
    hati tak diam henti menghibur diri
    menyanyikan sebuah lagu menikmati semua
    hantaman pada batu karang terjalkan nyali

    semampunya !
    merajut mimpimimpi berharap tak mati dunia ini
    ingin menebar benih puisi di tanah entah garang
    ingin tanpa tangan mencampuri tumbuh jadi kehidupan baru

    dan ku caricari dalam setiap lipatan rasa
    kebahagiaan dan kenestapaan
    tertuang lengkap dalam sukma diatas kertas (adakah kau baca)

    (karanganyar,190707)

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete