Saturday, November 3, 2007

Lembah Kehampaan

Saat mentari menghembuskan kehangatannya
Aku berdiri menikmati hembusan nafasnya
Disaat itu hatiku kosong
Melayang dalam kesunyian di lembah kehampaan
Tak satupun yang mengusik
Dan tak satupun yang terusik
Aku memilih diam
Dan meniti dalam sesal
Dan setiap kebencian yang tertanam
Dan setiap kebahagiaan yang terpendam
Asaku memangil tuk hilangkan peluh
Namun yang kurasa selalu jenuh
Kepingan demi kepingan kutampung
Pecahan demi pecahan kugenggam
Lukai tanganku dan goreskan hatiku
Namun bukanlah darah yang mengalir
Dalam sadarku di lembah kehampaan
Aku tetap tidak beranjak
Dan tidak juga berpaling
Aku tetap memilih berpijak ditempatku berdiri

No comments:

Post a Comment